Menjawab Pertanyaan Kubur Siapa Nabimu?

Pertanyaan kubur seperti yang kita ketahui ada 3, yaitu siapa tuhanmu, siapa nabimu, apa agamamu. Pada kesempatan ini akan membahas tentang siapa nabimu. untuk menjawab hal ini maka kita perlu mengenal Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa salam. Wajib hukumnya bagi semua umat islam untuk mengetahui hal ini.

Rasulullah shalallahu alaihi wa salam lahir di Mekkah dan menjadi nabi terakhir. Mempunyai ayah Abdullah dan kakek Abdul Muthalib. Beliau termasuk keturunan nabi ismail dan ibrahim, mendapatkan wahyu di umur 40 tahun, menyampaikan risalah 23 tahun wafat di madinah setelah menyempurnakan agama Allah.

Tidak cukup mengenal nabi dari nama dan nasabnya saja tapi juga perlu mengenal tugas dan mengetahui kewajiban kita terhadap beliau.
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam membawa perintah dari Allah Subhanahu wa taala supaya kita taati, membawa larangan supaya kita jauhi, membawa berita dari Allah Subhanahu wa taala supaya kita benarkan, dan membawa tatacara ibadah dari Allah subhanahu wa taala. Apabila kita menaati Rasulullah shalallahu alaihi wasallam maka kita juga menaati Allah Subhanahu wa taala. Semuanya tadi dari Allah, Rasul hanya menyampaikan. Tertuang pada Firman Allah
annisa 80
مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ
80. Barang siapa yang menaati Rasul (Muhammad), maka sesungguhnya dia telah menaati Allah.

__
Rasulullah membawa perintah dari Allah. Perintah ini disampaikan agar di jalankan sesuai kemampuan kita saja.
"dan apa saja yang aku perintahan sesuai kemampuan kita"
hr Muslim
perintah ada dua macam wajib dan sunnah. Perintah wajib jika ditinggalkan akan mendapat dosa, perintah wajib misalnya sholat lima waktu, berpuasa ramadhan, berhijab bagi wanita. amalan sunnah apabila ditinggalkan tidak berdosa, misalnya puasa nabi Daud. Setiap amalan kita kerjakan sesuai kemampuan kita. Allah tidak memerintahkan kita kecuali ada hikmah didalamnya, jadi bersemangatlah.

-----
Selain membawa perintah Rasulullah juga membawa larangan. Rasulullah membawa larangan supaya kita menjauhi, "Apa yang aku larang hendaklah kalian menjauhinya" hadits riwayat Muslim. Larangan ini ada dua yaitu haram dan makruh. Sesuatu yang Haram jika dilakukan maka akan berdosa, misalnya berzina, membunuh orang tanpa haq, riba, berdusta, ghibah membicarakan orang lain, sihir, perdukunan, minum minuman keras. berbeda dengan makruh, jika dilakukan dibenci oleh Allah Ta'ala tidak sampai berdosa, misalnya makan bawang, makan minum sambil bersandar. kita sebagai orang muslim hendaknya meninggalkan apa saja yang dilarang oleh Allah. yakin bahwa tidaklah Allah melarang kecuali ada kebaikan disana. terkadang kita mengetahui hikmah tersebut dan kadang kita tidak mengetahui hikmah tersebut

-----
Cara mengenal beliau selanjutnya adalah mengetahui Rasul sebagai seorang yang membawa berita berita dari Allah. baik cerita cerita terdahulu, maupun cerita cerita masa depan seperti kejadian setelah mati. kita harus membenarkan perkataan Nabi jika hadistnya shohih, tertuang pada Firman Allah An Najm 3-4

(3). وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ
dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya.
(4). إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya),

apabila kita membenarkan maka telah membenarkan Allah. akal yang sehat akan setuju pada dalil. apa bila dalil shohih tapi tidak masuk akal maka kekurangan ada pada akal kita, bukan pada dalil

nabi dari kecil tidak pernah berdusta baik dalam bercanda maupun tidak. apabila beliau tidak berani berdusta atas namanya dan orang lain, lalu mana mungkin nabi berani untuk berdusta atas nama Allah.

----
meggenal beliau sebagai rasul yang diantara tugasnya membawa tatacara beribadah dari allah . ketika memberi wahyu perintah beribadah juga diperintahkan untuk mengajarkan tatacara. Tatacara ibadah tidak berdasarkan akal pikiran, budaya, gurunya, tetapi dari lisan dan perbuatan Rasulullah. tidak akan diterima ibadah yang tidak ada tutunannya
"barang siapa mengamalkan amalan yang tidak ada dalilnya maka amalan itu tertolak"
Mengaku pengikut Nabi maka mencukupkan diri dengan apa apa yang sudah diajarkan oleh rasul. Tidak boleh kita beribadah dengan ibadah baru yang tidak diajarkan dan tidak boleh mengerjakan ibadah setelah yakin bahwa ibadah tersebut berasal dari hadist yang shohih. Alhamdulillah Rasul sudah menyelesaikan dalam memberikan penjelasan ibadah.
"tidaklah tersisa sesuatupun mendekatkan diri ke surga dan menjauhi neraka kecuali sudah diajarkan" hr at thabrani
lebih baik beribadah sedikit sesuai dalil daripada banyak tapi tidak sesuai dengan dalil.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Singkatan Buat Menghapal Tabel Periodik